Produksi kentang dengan menggunakan bahan tanam biji dan bahan tanam umbi memilikiperbedaan. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Penanaman kentang dengan bahan tanam biji:
- Kebutuhan bibit 80-120 g/ha.
- Bebas dari nematoda, serangga, bakteri, jamur dan virus.
- Memerlukan tenaga kerja lebih banyak pada awal pertumbuhan.
- Pada awal pertumbuhan lebih peka terhadap gulma, hama,penyakit dan cekaman lingkungan.
- Umurnya 10-21 hari lebih lambat. Hasil lebih tinggi,umbi kecil lebih banyak dan kurang seragam.
- Tidak cocok untuk keperluan prosesing industri makanan.
- Biaya penyimpanan dan pengangkutan sangat kecil serta total biaya produksi rendah.
- Kebutuhan bibit 1000-2000 kg/ha.
- Adanya penyakit yang berbahaya yang terbawa melalui umbi seperti nematoda, cendawan, bakteri dan virus.
- Tenaga kerja lebih sedikit karena penanaman dapat dilakukan secara mekanisasi.
- Pada awal pertumbuhan lebih tahan terhadap cekaman lingkungan karena pertumbuhan yang lebih segar.
- Lebih genjah, ukuran umbi lebih seragam.
- Baik untuk industri prosesing.
- Biaya penyimpanan dan pengangkutan sangat besar dan total biaya produksi tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar